Skip to main content

Hubungan Sederhana MVAR dengan Kenaikkan Tegangan Generator

Jam 12:00 terima telepon dari P3B ... "Pak tolong MVAR nya di naikkan ya" ... sambil berpikir dan bertanya kenapa ya kok harus menaikkan MVAR ...

Begini ceritanya :
Menaikkan MVAR pada generator membuat tegangan yang dihasilkan juga mengalami kenaikkan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa operator pengatur beban atau P3B menginginkan kenaikkan tegangan untuk menjaga agar tegangan pada sistem terjaga kualitasnya.

Kok Bisa :
Eits ceritanya begini eh begini ceritanya , coba lihat gambar di bawah ini :


Diketahui
1. Bus Voltage V1 mempunyai nilai tetap karena merupakan output dari generator
2. Saluran transmisi mempunyai reaktansi jX
3. Aliran daya adalah P±jQ

Nah sekarang perhitungannya :Ambil V1 sebagai referansi :
V2 = V1 - jXI ........(1)
V1 x I = P±jQ
I = ( P-jQ) / V1 ......(2)

setelah itu coba kita subtitusi persamaan 2 ke 1
V2 = V1 - jX [(P/V1) - j(Q/V1)]V2 = [ V1 - (X/V1)Q] - j( X/V1)P]
V2 = [V1 - XQ/V1] - j XP/V1
dari perhitungan di atas coba kita masukkan dalam diagram vector, hasilnya lihat di bawah ini

Gambar kiri dengan nilai P dan Q yang sama
Gambar tengah dengan nilai P yang ditambahGambar kanan dengan nilai Q yang ditambah

nah sekarang udah tahu kan ... oh ya ada yang kelupaan kalau P itu daya aktif ( MW )
kalau Q itu daya reaktif ( MVAR )

terus naikin MVAR darimana ?
Untuk menaikkan MVAR kita menaiikan arus eksitasi dari generator

OKE sekian dulu semoga bermanfaat ...

Comments

  1. Dear Mr. Simple,

    Ada yang perlu diklarifikasi, sbb:
    ..."Menaikkan MVAR pada generator membuat tegangan yang dihasilkan juga mengalami kenaikkan..."

    Jika dilihat dari penjelasan dibawah, khususnya gambar kanan, yang mana kita naikkan nilai Q (daya reaktif, MVAr) nilai V2 (dilihat dari gambar) semakin kecil. Sepertinya kontradiktif dengan statement diatas.
    Apakah memang begitu?
    Atau ada penjelasan lainnya?

    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selama sore
      Untuk penjelasannya kita beracuan dengan segitiga daya , jika kita naikkan Q maka yang terjadi cos phi akan naik, kenaikan cos phi akan mengakibat penurunan P karena rumus
      P = V x I x cosphi, dan gambar di atas rumus V2 = xp / V1 itu yang pertama, yang kedua jika nilai V1 naik dari rumus terlihat jika V1 naik maka V2 akan turun

      terima kasih

      Delete
    2. maaf..yg sy pahami itu jika nilai MVAR(Q) naik, maka cos phi nya semakin turun karena sudut phi nya besar.
      cos phi yg turun mengakibatkan arus beban tinggi

      mohon dibandingkan dgn:
      http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/perbaikan-faktor-daya-menggunakan.html

      mksh.

      Delete
    3. Selamat Pagi ,
      Untuk lebih jelasnya hubungan arus dengan cos phi, dari rumus P=VxI cos phi (untuk satu fasa), disitu maka didapat I=P/Vcos phi, sehingga disimpulkan I berbanding terbalik dengan cos phi, terima kasih infonya

      Delete
  2. Mau nanya
    Di tmpat saya
    Saam Q/mvarnya naik cos phinya malah trun
    Trus apa dampaknya jika mvarnya mines di exiter dan rotor
    Trima kasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk dampak kenaikan MVAR atau naik turunnya cos phi, maka perlu dilihat kurva kapabilitas dari generator, atau simpelnya kalo MVAR naik maka arus eksitasi juga naik hal ini akan mengakibatkan pada generator rotor akan mengalami kenaikan temperatur hal ini diantisipasi dengan proteksi rele over eksitasi , dan ketika MVAR turun maka maka mengakibatkan arus eksitasi turun yang mengakibatkan kenaikan temperatur pada stator hal ini bisa diantisipasi oleh rele under eksitasi ( proteksi loss excitation ), untuk beasarnya berapa berbeda masing2 generator tergantung dari kurva kapabilitasnya

      Delete
  3. yg sy pahami, setiap mesin memiliki kurva kapabilitas yg berbeda2. secara teori mvar tidak boleh mines tp jika memperhatikan kurva kapabilitas msg2 mesin, maka ada mesin yg tidak apa2 jika mvarnya minus. tp ada jg mesin yg jika mvar nya mines akan mnyebabkan pemanasan pd belitan shgga mnyebabkan PMT trip...jd tergantung kurva kapabilitas msg2 mesin aja..
    silakan pelajari tntg kurva kapabilitas generator...
    mksh

    ReplyDelete
  4. kalau di tempat saya jika kita menaikan Q maka cos phi nya semakin turun , dan tegangan menjadi naik

    ReplyDelete
  5. menaikan cos phi menggunakan voltage adjuster kan ya ? iya angkanya akan turun, tapi pada jarum analog cos phi itu naik...

    ReplyDelete
  6. menurut pemahaman sy terhadap segitiga daya, dan yang terjadi dilapangan. apabila memperbesar sudut phi (dalam hal ini menaikkan VAR) maka nilai cos phi akan semakin kecil (kurang dari +1 atau -1). sehingga berdasar P=V I Cos phi maka tegangan akan menjadi turun.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. mungkin saya mau nambahi. coba bisa lihat di kurva kapabilitas (kemampuan) generator. tiap generator kan punya kurva kemampuan masing-masing, saat generator berkapasitas daya nyata X (VA) dengan cos phi di setting sebesar 0,8 (misal). generator itu bisa menyuplai daya aktif (P) sebesar Y (Watt), dan juga bisa menyuplai daya reaktif (Q) sebesar Z (VAR). nah pada kasus yang dijelaskan diatas itu, menggambarkan kondisi saat pembebanan pada generator lebih didominasi beban yang menyerap daya reaktif (VAR). jadi dengan daya aktif (P) yang TETAP, tetapi daya reaktif (Q) yang harus NAIK. karena, jika kenaikan beban daya reaktif tidak diimbangi dengan suplai daya reaktif dari generator, maka tegangan (V) akan mengalami penurunan. Sehingga, untuk memulihkan nilai tegangan yang turun, maka suplai Q (VAR) pada generator ditambahkan, dengan cara menambah penguatan arus eksitasi (arus medan) pada rotor generatornya, dengan cara apa? dengan cara memerintahkan exciter untuk bekerja menambah arus penguatan tersebut. siapa yang bisa memerintahkan exciter? yaitu AVR (Automatic Voltage Regulator). kalo tegangan keluaran nya kecil, AVR memerintahkan exciter menambah arus eksitasi, kalo tegangan dirasa berlebih, AVR memerintahkan exciter untuk mengurangi arus eksitasi. mungkin seperti itu penjelasannya. jadi, nilai cos phi nya tetap (karena sudah settingan awal). berbeda dengan kasus yang jika memang beban daya reaktif nya sudah melebihi batas kemampuan suplai daya reaktif generator, maka arus eksitasi nya akan melebihi arus maksimum yang dapat diterima oleh rotor, yg timbul adalah overexcited. dan memang nilai cos phi akan bergeser menjadi lebih kecil. sehingga akan berpengaruh kepada suplai daya aktif (P) yang dapat di keluarkan oleh generator. mungkin seperti itu penjelasannya. kurang lebihnya mohon maaf. monggo kalo ada yg harus dikoreksi.

    ReplyDelete
  9. Cos q naik. Otomais MVAR turun. Dan tegangan turun. Itu di PLtU saya kerja.

    ReplyDelete
  10. Cos q naik. Otomais MVAR turun. Dan tegangan turun. Itu di PLtU saya kerja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Batas maksimal n minimal MVAR nya berapa gan, dengan daya generator 60MW

      Delete
  11. ada yang bisa kasih penjelasan tidak kepada saya
    di tempat saya bekerja yang terjadi beban nyata P besar tetapi Q nya kecil dan tegangan di sistem sudah 21.4 KV, dan i exitasi nya sudah high. yang mau saya tanyakan bagaimana caranya memperbaiki Q nya tanpa harus mengganti Trafo daya nya. mohon bantuannya ya Gan.. please kalau ada yang mau bantu share kan infonya ke elga87dosin@yahoo.com

    ReplyDelete
  12. Mau tanya, dalam pengaturan beban terhadap satuan pembangkit diesel (SPD) yg sedang beroperasi,MVAR harus lebih kecil dri MW.itu tujuannya apa ya..mohon bantu jawab..hehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin bisa membantu, ketika kita menaikturunkan MVAR ada beberapa hal yang patut kita ketahui yaitu
      1. akan berpengaruh pada besarnya arus eksitasi, dimana banyak kaitannya dengan temperatur rotor dan proteksi over atau under eksitasi
      2. di beberapa kasus akan menyebabkan vibrasi elektrik pada poros ketika MVAR terlalu tinggi

      semoga bisa membantu

      Delete
  13. Mau tanya, dalam pengaturan beban terhadap satuan pembangkit diesel (SPD) yg sedang beroperasi,MVAR harus lebih kecil dri MW.itu tujuannya apa ya..mohon bantu jawab..hehee

    ReplyDelete
  14. Semua pengaturan kan disesuaikan terhadap kebutuhan dgn pertimbangan kehandalan operasional tetap terjaga.jadi kalaupun ada disuatu tempat operasional MW dan MVAR nya sprti tak balance,ya berarti itulah kebutuhan di lapangan..

    ReplyDelete
  15. Kalau mvar nya di setting mines nilai nya itu apakah berpengaruh terhadap tegangan yg di hasilkan

    ReplyDelete
  16. Izin bertanya,
    Apa yg menyebabkan kondisi curve capability suatu geneator menjadi leading? Apa yang terjadi di jaringan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Filosofi Sederhana dari Pembangkit Listrik (Batu bara)

Setiap karyawan /pegawai baru yang bekerja dalam dunia pembangkitan, pasti akan menghadapi yang namanya sistem, flow diagram, P&ID, kontrol dll. Satu hal yang pasti bagaimana semua hal itu berkaitan ... nah ini yang harus diketahui butuh pengalaman dalam menjalankan pembangkit. Pengalaman inilah yang susah ketika harus menghadapi tekanan kerja yang bertubi-tubi ketika mengoperasikan suatu pembangkit ... just saying sihh Untuk mempercepat apa yang harus kita ketahui .... yaitu bagaimana filosofinya sistem di pembangkit ... di bawah ini akan dijelaskan secara sederhana bagaimana pembangkit itu beroperasi dan cara kerjanya seperti apa ... 1. Harus tahu peralatan utamanya : Condensor, Boiler, Turbin, dan Generator 2. Harus tahu P&ID dari masing2 sistem 3. Apa yang dihasilkan dari pembangkit listrik : Listrik ( MW, MVAR ) 4. Untuk lebih mudahnya bisa dilihat bagan proses di bawah ini Dari bagan di atas kita tahu bahwa sejatinya untuk mengatur MW ( naik atau turun ) ...

Sederhana Dengan Motor Listrik

Tak ayal dan tak bisa dipungkiri bahwa sebagian dari nyawa bagi mesin manapun adalah motor listrik dengan tipe apapun. Perlakuan kita terhadap barang yang satu ini merupakan hal yang penting. Berikut adalah berbagai kondisi yang mungkin dapat saya sebutkan : 1. kondisi dengan motor yang baru           Motor yang baru terkadang memang dalam kondisi bagus, tapi bukan berarti kita percaya tentang kondisi tersebut, maka hal2 yang harus kita lakukan adalah : selalu periksa bahwa ada name plate yang benar cek semua kondisi frame mungkin ada kecacatan cek resistansi phase dengan menggunakan multimeter dengan set ohm, hal ini penting dan bagus jika antar   phasenya mempunyai kondisi seimbang (sama resistansinya) cek insulation dengan menggunakan megger dengan setingan tegangan sekitar 500 V dengan pengukuran masing2 phase winding terhadap ground atau frame motor, bagus jika megger menunjukkan nilai yang besar sekali atau ta...